Archaeological Contributions for Cultural Tourism

Enny Mulyantari; Nuharani Erningdyah; Setyo Prasiyono  Nugroho; Hermawan Prasetyanto

doi:10.47577/tssj.v24i1.4862

Authors

Enny Mulyantari Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta, Indonesia
Nuharani Erningdyah Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta, Indonesia
Setyo Prasiyono Nugroho Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta, Indonesia
Hermawan Prasetyanto Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.47577/tssj.v24i1.4862

Keywords:

Archeology, Culture, Heritage, Identity, Tourism.

Abstract

The basic concept of this research departs from the view that cultural heritage has many benefits for the interests of religion, social, education, science, technology, culture and tourism. Departing from the concept above, the problem of this research is, to what extent the contribution of archeology to tourism in this case is cultural tourism. The purpose of this study is to reveal the extent of archaeological contributions to tourism. This is important to put forward because of the assumption that tourism as a science cannot be separated from culture in this case is material culture or archeology. The method used is an explanatory qualitative approach to public relations (public relations model), which emphasizes efforts to improve the archaeological image in the eyes of the community. The results of this study reveal that archeology has a very large contribution to the development of cultural tourism.

Downloads

Download data is not yet available.

References

ATMOSUDIRO, S. 2006 Manajemen Sumberdaya Arkeologi dan Kendala Penerapannya. Yogyakarta: Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada. Disampaikan dalam Pelatihan Pengelolaan Sumberdaya Arkeologi Tingkat Dasar Tahun 2004 di Trowulan.belum diterbitkan.

AHIMSA-PUTRA, H.S. 2004, Mengembangkan Wisata Budaya dan Budaya Wisata, Jogyakarta, Pusat Studi Pariwisata UGM, Yogyakarta.

ASHWORTH, G. J., & TUNBRIDGE,J.E.1999. Old cities, new pasts: Heritage planning in selected cities of central Europe. Geo Journal, 49 (1), 105–116.

ASRIADY, I. (2016). Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Bissapu di Kabupaten Bantaeng. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Makassar: UNHAS.

ADI, S.W., NASIR, M., DAN SAPUTRO, E.P. 2014. Model Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Berbasis Kearifan Lokal Untuk Memacu Daya Tarik Wisata Budaya-Sejarah : Kasus di Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Laporan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Tahun Kedua, Dikti.

ARDIKA, I WAYAN. 2015. Warisan Budaya Perspektif Masa Kini. Denpasar: Udayana University Press

BINFORD, LEWIS R, 1972. An Archaeological Perspective. New York: Seminar Press. Sharer dan Ashmore, 1979.

BEGUM, H. ALAM, F.& SIWAR, C. 2014. Perceptions of Tourists Towards the Role of Stakeholders for Tourism Development. Current World Environment, 9 (3), 704-712. doi:10.12944/cwe.9.3.19

CLEERE, HENRY F. 1989. “Introduction: the rationale of archaeological management”, dalam Henry F. Cleere (ed.) Archaeological heritage management in the modern world. London: Unwin Hyman

CSAPO, J. 2012. Therole and importance of cultural tourism inmodern tourism industry. InM. Kasimoglu & H. Aydin (Eds.), Strategies for Tourism Industry - Micro and Macro Perspectives. Rijeka, Croatia: In Tech.

DAMANIK, PHIL JANIANTON. 2013. Pariwisata Indonesia : Antara Peluang dan Tantangan. Yogyakarta :Pustaka Pelajar.

GUNN, CLARE. 2002. Tourism planning: Basics, concepts,cases (4 thed.). New York: Taylor & Francis Ltd.

GRAVARI-BARBAS. 2013, Tourism and Heritage in a Globalized Context: A New Paradigm, International Conference “Tourism and Shifting Values of Culture Heritage, Visiting Pasts, Developing Futures”, Taipei 5-9 April.

HENDERSON, C.E., & WEISGRAU, M. 2007. Raj Rhapsodies: Tourism, heritage and the seduction of history (new directions in tourism analysis). Hampshire: Ashgate Publishing Limited.

HUTAGALUNG, MOH. HUSEIN. 2006. “Simbiosis Muatualisma Antara Kebudayaan dan Pariwisata”. Dalam Pariwisata Budaya. Masalah dan Solusinya. Jakarta: Pradya Paramita.

NYOMAN, P. S. 1994. Ilmu Pariwisata : Sebuah Pengantar Perdana, Jakarta PT. Pradnya Paramita.

KHOTIMAH, K., WILOPO, W., DAN HAKIM, L. 2017. Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Budaya (Studi Kasus pada Kawasan Situs Trowulan sebagai Pariwisata Budaya Unggulan di Kabupaten Mojokerto). Jurnal Administrasi Bisnis,41(1).

SHARER, ROBERT.J DAN WENDY ASHMORE. 1979. Fundamentals of Archaeology. California: The Benjamin/ Cummings Publishing Company, Inc.

SUGIYONO. 2012.“Metode Penelitian Kualitatatif.” Bandung :Alfabeta.

SUNARYO. (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konnsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.

SULISTYANTO, BAMBANG. 2014. ”Manajemen Konflik Dalam Pengelolaan Warisan Budaya Kita”, Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Arkeologi Pulik. Pusat Arkeologi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta 1 Desember 2014.

SIMAMORA, R.K., DAN SINAGA, R. S. 2016. Peran Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Pariwisata Alam dan Budaya di Kabupaten Tapanuli Utara. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA,4(1), 79-96. doi:10.31289/jppuma.v4i1.895.

SATUMANATPAN,S., MOORE, P., LENTISCO, A., & KIRKMAN, H. (2017). An Assessment of Governance of Marine and Coastal Resources on Koh Tao,Thailand. Ocean & Coastal Management, 148, 143-157. doi:10.1016/j.ocecoaman.2017.08.001

STEBBINS, R.A. (1996). Cultural tourism as serious leisure. Annals of Tourism Research,

(4), 948–950.

TIMOTHY, DJ. DAN NYAUPANE, G.P. 2009, Culture Heritage and Tourism in the Developing World: A Regional Perspective Contemporary Geographies of Leisure, Tourism and Mobility Series, Routledge, Oxon. [3] Website Resmi ICOMOS http://www.Icomos.org (diakses Juli 2020)

NAFILA, O. (2013). Peran Komuninas Kreatif dalam Pengembangan Pariwisata Budaya di Situs Megalithikum Gunung Padang. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 24, No. 1, April 2013.

NI WAYAN GIRI ADNYANI. 2019. Pedoman Pengembangan Wisata Sejarah dan Warisan Budaya. Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata

KRISTININGRUM, NUR DWI. 2014. Heritage Tourism dan Creative Tourism : Eksistensi Pasar Seni (Central Market) di Malaysia sebagai salah satu pasar bersejarah. Jurnal Hubungan Internasional tahun VII, No.1 Januari-Juni 2014.

MARTOKUSUMO,W. 2017. Pemaknaan Tempat dalam Pelestarian Arsitektur. In Heritage Tangible - Intangible Cirebon.Prosiding Seminar Heritage Tangible Intangible. Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon.